Di Duga Lemahnya Pengawasan TPM Dalam Pengerjaan P3-TGAI Di Desa Rancatereup Membuat Pengerjaannya Amburadul.

Print Friendly and PDF


Pandeglang,--TPM adalah Tenaga Pendamping Masyarakat dan tugasnya Melakukan Pendampingan P3A dan/GP3A,dan/atau IP3A atau dengan nama lain dalam pelaksanaan P3-TGAI,tapi sialnya di duga kuat karena kurangnya pengawasan dari TPM dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan P3TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) yang berada di  Kampung Rancatereup Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang provinsi Banten,titik lokasi D.I (Daerah Irigasi) Cibama.Nama Kelompok  P3A RancaTereup Berkah .No.PKS:HK.02.03/313/PKS/Az.05.3/VII/2023.Dengan nilai kontrak Rp.195.000.000,-(Seratus sembilan puluh lima juta rupiah) tahun anggaran 2023.Di duga asal jadi.

Pasalnya,waktu Awak media turun langsung ke lokasi kegiatan  Program P3-TGAI di Desa Rancatereup pada-21-08-2023,tampak terlihat jelas di sinyalir dalam pengerjaannya Telah Menyalahi dari konstruksi tehnik pemasangan batu pondasi saluran irigasi P3A,di sinyalir dalam peletakan batu pertama tidak menggunakan Paran pasir urug yang biasanya dengan ukuran 0,5cm serta tidak adanya adukan pasir dan semen,batu hanya di susun sedemikian rupa lalu nantinya baru di taruh adukan semen,dan sialnya lagi ada beberapa meter yang sudah di plester ada apa dengan semua ini?


Sukri Selaku Ketua Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) DPC Pandeglang  mengatakan kepada awak media."sungguh teragis ini program Pemerintah yang di keluarkan dari Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat(PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang menerima manfaatnya langsung adalah masyarakat,bagai mana masyarakat dapat menikmati manfaat dari program ini dengan maksimal kalau dalam pelaksanaan pengerjaannya sudah tidak benar apakah bisa kekuatan bangunan P3A ini bisa bertahan minimal 5 tahun tuturnya.

Lanjut Sukri"terus kemana saja ini Tenaga Pendamping Masyarakat ko bisa kecolongan seperti ini mereka sudah di gajih oleh Negara jangan makan gaji buta kerja dong,kalo seperti inikan yang di rugikan bukan hanya Negara tapi Masyarakat juga sebagai penerima manfaatnya,apalagi disinyalir Hari Orang Kerja (HOK) tidak sesuai malah borongan permeter Rp.60.000.- parah amat,ini tak bisa di tolerir karena di sinyalir pengerjaan bangunan P3A ini dari awal sudah salah jadi harus bongkar semua tegasnya.


Salah satu pekerja yang identitasnya di sembunyikan mengatakan kepada awak media ini."kami yang kerja tadinya 20 orang Sekarang hanya sepuluh orang yang lain tidak masuk,kami kerja di sini borongan Rp.60.000(enam puluh ribu rupiah)per meter tuturnya.

 Ketua Kelompok P3A-Rancatereup Berkah inisial (ST) saat di hubungi via telf WhatsApp oleh awak media untuk di konfirmasi,telf awak media tidak di angkat padahal posisi WhatsApp (ST) sedang online.

Dan sampai berita ini di terbitkan pihak pihak Dinas terkait dan pihak Kepala Desa belum bisa di temui untuk di minta keterangannya.

0 Komentar untuk "Di Duga Lemahnya Pengawasan TPM Dalam Pengerjaan P3-TGAI Di Desa Rancatereup Membuat Pengerjaannya Amburadul."

Back To Top