Dengan adanya Sertifikasi ini,
tenaga kerja dapat memperoleh pelatihan-pelatihan dan pembelajaran yang
sistematis dan terstruktur untuk meningkatkan keterampilan SKK Konstruksi.
Tidak
hanya sebagai syarat administrasi, namun juga sebagai bukti kompetensi tenaga
kerja jasa konstruksi, sehingga mendapaatkan sertifikasi tenaga
kerja konstruksi yang terampil di lingkungan pemerintah kabupaten lebak.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas PUPR Lebak. Irvan
Suyatufika. S,T M,T menyampaikan, Industri
jasa konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat cepat, dan pasar
konstruksi sudah terjadi di lintas negara. Laju pasar konstruksi yang global
ini menghendaki adanya kualitas yang semakin tinggi terhadap sumber daya
konstruksi yang digunakan dalam pembangunan konstruksi, sehingga kebutuhan akan
pengawas konstruksi
maupun tenaga operator dan teknisi sebagai sumber daya manusia di bidang
konstruksi juga akan mengalami perkembangan lebih mendunia seiring dengan
adanya pasar bebas. Oleh sebab itu, para pelaku konstruksi dalam negri harus
segera mempersiapkan diri menjadi pelaku jasa konstrusi yang profesional dan
memiliki potensi tinggi, bukan saja di tingkat nasional, tapi di tingkat
internasional.
Lanjut Irvan, berdasarkan UU dan peraturan tenaga kerja konstruksi dibedakan berdasarkan level atau jenjang. Jenjang inilah yang akan menyesuaikan kebutuhanperusahaan berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi.
Oprator melalui jenjang, 1,2.3, Teknis analisa jenjang 4,5,6, beserta tenaga ahli jenjang 7,8,9 “ Ucapnya.
Pada
kesempatan hari ini sampai dengan sabtu nanti kita akan melaksanakan jenjang 2
dan jenjang 5. Jenjang 2 terdiri dari juru gambar atau drafter dan jenjang 5
terdiri dari pelaksanan lapangan jalan dan pelaksana lapangan gedung.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa Bimtek ini Setidaknya ada 3 manfaat skk (sertifikat kompetensi kerja) konstruksi bagi tenaga kerja konstruksi;
Pertama meningkatkan kualitas dan standar tenaga kerja.
Skk konstruksi membantu meningkatkan kualitas dan standar tenaga kerja di bidang konstruksi.
Dengan adanya sertifikasi ini, tenaga kerja dapat memperoleh pelatihan dan pembelajaran yang sistematis dan terstruktur untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka. Kedua menjamin keselamatan kerja.
Serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Skk
konstruksi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja di
bidang konstruksi.
Berdasarkan data capaian indikator kinerja kunci (ikk)
outcome, bahwasanya rasio tenaga operator/teknisi/analis yang memiliki
sertifikat adalah 43,08 %. Nilai ini didapat dari dua parameter pembanding
antara jumlah tenaga kerja konstruksi yang terlatih pada kabupaten dibuktikan
dengan sertifikat kompetensi konstruksi (skk) sebanyak 672 orang dibagi dengan
kebutuhan tenaga operator dan teknisi/analis diwilayah kabupaten/kota sebanyak
1560 orang.
(SPN/ADV)
0 Komentar untuk "DPUPR Kabupaten Lebak Menggelar Bimtek, Uji Kompetensi SKK Tenaga Konstruksi Tahun 2023 Tampil Di Kabupaten Lebak"