Program Jambanisasi Desa Sudamanik Diduga Tidak Tepat Sasaran

Print Friendly and PDF



Lebak:

Program Jambanisasi desa Sudamanik diduga tidak tepat sasaran, pasalnya program Jambanisasi yang disalurkan Dinas PUPR melalui Cipta Karya yang seharusnya untuk masyarakat miskin atau yang belum memiliki jamban atau MCK, akan tetapi pembangunan MCK atau Jamban tersebut diduga salah sasaran. 


Sebenarnya program ini sangat bagus untuk menjaga kesehatan lingkungan bagi masyarakat yang mungkin biasanya buang air besar sembarangan (kebun) atau di sungai.


Saat ketua LSM Pemuda Banten Reformasi (PBR) turun langsung ke salah satu warga di desa Sudamanik menemukan kejanggalan terkait program Jambanisasi tersebut, karena ada beberapa masyarakat yang seharusnya layak untuk mendapatkan program tersebut akan tetapi tidak mendapatkannya.

 

Tisna Ketua PBR  mengkonfirmasi ke salah satu warga yang mendapatkan program Jambanisasi dan menurutnya menurutnya sudah beres (dibangun) dan yang anehnya dia PNS di salah satu dinas tertentu, menurut keterangan warga setempat.

Kemudian ketua PBR pun menghubungi kepala desa Sudamanik by Handphone meskipun aktif, akan tetapi tidak direspon atau dibalas. Kemudian kami minta kepada sekdes Sudamanik untuk menghubungi kepala desa sama tidak diangkat.

Setelah itu minta dihubungkan dengan KSM yang ada di kampung lain dan dengan jawaban akan ketemu di sana, saat ditemui tidak ada di tempat, dan dihubungi kembali menurut ketua KSM, ketemu di desa saja. Setelah ditunggu beberapa jam tidak ada dan WhatsApp nya pun tidak aktif.


Menurut keterangan beberapa warga,"kepala desa tersebut jarang ada di desa, padahal beliau digaji negara yang tentunya hasil  dari pungutan pajak rakyat diantaranya, seharusnya kepala desa selalu standby di kantor untuk melayani masyarakat," katanya.


Ketua PBR mengatakan,"Dinas terkait atau infektorat diminta mengecek dan mengaudit ke lapangan terkait program Jambanisasi yang diduga tidak tepat sasaran," tegasnya (Red)

0 Komentar untuk "Program Jambanisasi Desa Sudamanik Diduga Tidak Tepat Sasaran"

Back To Top