Pandeglang (SP)
Hal itu diungkapkan oleh Bahrudin kepada awak med6, Selaku ketua Koperasi BTM pada Sabtu (2/11/2024) dikediamannya, tepatnya di Kampung Mataram-Cilurah Desa Sukarame Kecamatan Carita.
"Koperasi BTM baru terbentuk, yang anggotanya ada seratus lebih, peresmiannya dua hari kemarin tanggal 31 Oktober dan Alhamdulillah dihadiri juga langsung oleh Pak Dandim Pandeglang berserta jajarannya, ada Pak Danramil juga dari Koramil Labuan, Ade-ade mahasiswa dari berbagai universitas sama turut menyaksikan selain dihadiri langsung oleh para pengurus koperasi BTM" Ungkap Bahrudin kepada WBO.
"selain Poktan dan Gapoktan termasuk didalamnya juga ada UPJA. untuk sekretaris yaitu Rastono dengan Rudani dan bendaharanya yaitu Edi Kusnadi, menejernya Pak H. Artim dengan Alif Akmal - alumni' kita semua bergabung dalam koperasi karena didalamnya juga ada divisi atau bidang-bidangnya seperti Kakrtono dari Cikeusik, Kiryo dari Panimbang, ada Puput dari kalangan petani dan ada juga ndin dan Hanafi Upja, kita bersatu dalam koperasi, dan nanti lebih meluas ke Pandeglang timur bahkan bisa jadi keluar Pandeglang" terangnya.
Ditempat yang sama, Muhammad Akbar Subakti dari alumni Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, turut menjelaskan bahwa Koperasi pertanian merupakan salah satu bagian dari program kementan dalam mewujudkan pertanian modern.
"koperasi pertanian ini akan mengadopsi teknologi dan praktik manajemen terkini yang akan meningkatkan efisiensi produktivitas terkhususnya pada alsintan dalam mensejahterakan anggotanya yaitu petani. Koperasi ini menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi pertanian yang ada di kabupaten Pandeglang" Jelas Muhammad Akbar Subakti.
"Adanya koperasi pertanian ini di latar belakangi oleh tiga problematika yang ada pada saat ini, pada masalah yang pertama disebutkan bahwa SDM petani semakin berkurang mungkin hal ini dapat kita ketahui bersama bahwa ini disebabkan oleh para anak muda yang kurang tertarik dengan pertanian yang masih terlihat tradisional atau pekerjaan yang terlihat sangat melelahkan" ujarnya.
Sebagai Alumni Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, Muhammad Akbar Subakti juga mengatakan bahwa koperasi pertanian tersebut akan mengadopsi teknologi yang betul-betul sangat modern.
"seperti penggunaan aplikasi serta alat-alat mesin pertanian yang canggih sehingga mampu membuat daya tarik bagi para anak jaman sekarang. Kemudian yang kedua kinerja alsintan yang belum optimal, mungkin disini dapat kita sadari bahwa dalam menuju hal yang lebih modern adalah dengan dapat mengelola atau bisa memanajemen alsintan dengan baik mulai dari pengoperasian, perawatan dan perbaikan yang akan lebih tercatat dengan baik" kata Muhammad Akbar Subakti.
Selanjutnya, Lutfi Arya dari alumni Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor turut menambahkan penjelasan masalah pertanian di Pandeglang.
"Lalu masalah yang ketiga adalah petani masih menggunakan cara usaha yang tradisional, kedepannya dengan adanya koperasi pertanian yang modern akan mengubah cara usaha yang lama menjadi lebih kekinian seperti nanti dengan pertanian modern koperasi akan ada aplikasi seperti gojek yang akan memudahkan dalam hal pelayanan jasa alsintan dan juga dapat mengontrol alsintan diberbagai daerah terkhususnya di 4 kecamatan tersebut dalam mengakodinir keperluan alsintan" tambah Lutfi Arya.
Gabungan mahasiswa dari Universitas Gunadarma, Universitas Bung Karno, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Jayabaya, President University, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Bina Sarana Informatika, Universitas Pertamina, Universitas HKBP Nomensen yang dalam rangka Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sama halnya dengan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) juga menyampaikan harapannya.
"Adapun harapannya adalah koperasi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para petani, seperti akses yang lebih mudah terhadap teknologi modern, permodalan dan pasar yang lebih luas" harapnya./Mul
0 Komentar untuk "Koperasi BTM terbentuk di Pandeglang Mahasiswa : dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para petani "